MAKALAH PSIKOLOGI AGAMA PERANAN AGAMA SEBAGAI METODE TERAPI




MAKALAH PSIKOLOGI AGAMA
PERANAN AGAMA SEBAGAI METODE TERAPI
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah: Psikologi Agama
Dosen pengampu: Drs.H. Abdul  Mu’in, Ma
Disusun Oleh :
1. YunitaAndriani       (2022112002)
2. Fina Niswati Izza    (2022112028)
PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang
Dalam kehidupan di dunia ini seseorang sering kali dihadapkan pada situasi yang tidak diharapkan, pengalaman buruk, tekanan batin dan konfik kejiwaan yang menyebabkan dirinya menderita kejiwaan. Ganguan kejiwaan ini dapat diketahui berdasarkan tiga hal. Pertama, persepsi yang mengangap dirinya paling super atau menganggap orang lain berbeda dibawah dirinya. Kedua, perilaku yang menyimpang. Ketiga, perasaan putus asa.
Ganguan kejiwaan dapat melemahkan kemampuan penderita untuk menemukan hukum yang berlaku dan tata etika yang moral universal serta melemahkan rasa tanggung jawabnya dalam berinteraksi dengan realitas sekitarnya dengan baik. Banyak ahli psikologi dan psikiatri ingin mengatasi problem kejiwaan tersebut. Selain itu agamawan juga berusaha untuk membantu mengatasi kesulitan kejiwaan trsebut. Namun, sejauh ini kedua kelompoktersebut,psikologdanpsikiatersebagaikelompokpertamadanagamawandilainpihakbelummenyatu di dalamkegiatanmereka. Keadaansepertiinidisebabkanolehadanyapemikiranbahwa agama bukanlahsesuatu yang bisamasukkedalamilmupengetahuan.
Tulisan ini berisikan suatu upaya untuk melihat hubungan antara apa yang diajarkan oleh agama (islam) dan ilmu pengetahuan dalam kaitannya denganperanagama (islam) sebagaisalahsatumetodeterapikhususnyakesehatanjiwa.
B.     RumusanMasalah
1.      Benarkah agama sebagaimetodeterapi?
2.      Bagaimana hubungan agama dengan psikoterapi?
3.      Apa saja metode psikoterapi dalam agama ?
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Agama
Secara umum , agama dapat disejajarkan dengan religion dan al-din. Menurut WJS Poertwadarminto, agama adalah segenap kepercayaan (kepada tuhan dewa dan sebagainya) serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajian yang bertalian dengan kepercayaan itu. Dalam ensiklopedia Indonesia, diuraikan tentang agama sebagai berikut:“agama (umum), manusia mengakui dalam agama adanya Yang Suci (The Sacred); manusia itu insaf bahwa ada satu kekuasaan yang memungkinkan dan melebihi segala yang ada. Kekuasan inilah yang diaanggap sebagai asal atau khalik segala yang ada. Tentang kekuasaan ini bermacam-macam bayangan yang terdapat dalam manusia, demikian pula cara membayangkannya. Demikianlah tuhan dianggap oleh manusia sebagai tenaga gaib diseluruh dunia dan dalam unsur-unsurnya atau sebagai khalik rukhani. Tenaga ghaib ini dapat menjelma antara lain dalam alam (animisme) dalam buku suci (wahyu) atau dalam manusia (para nabi).” 
Fungsi Agama bagikehidupan:
a.       Agama memberibimbingandanpetunjukdalamhidup
b.      Agama adalahpenolongdalamkesukaran
c.       Agama menentramkanbati
d.      Agama mengendalikan moral[1]
Islam (Arab: al-islām, الإسلام  "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.[2]
B.     Pengertian Psikoterapi
Pada dasarnya psikoterapi adalah cara pengobatan dengan menggunakan pengaruh kekuatan  batin , dokter atas jiwa atau rohani penderita dengan tidak menggunakan obat-obatan, tetapi menggunakan antara lain metode sugesti, nasihat, hiburan dan hipnosis. Menurut para ahli ilmu jiwa atau dokter jiwa dalam berbagai karya mereka mengungkapkan unsur kejiwaan manusia dapat diubah menjadi pribadi yang dapat mengatarkan hidupnya lebih bahagia dan lebih baik.
C.     Hubungan Agama Islam dengan Psikoterapi
Dalam agama islam keterpisahan antara ilmu pengetahuan dan masalah agama tidak terjadi. Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang berjalan seiring dan tidak terpisahkan. Oleh  karena itu bagi seorang muslim untuk membuat pemisahan antara pendekatan psikologi ( yang bebas agama) sebagai ilmu pengetahuan dan agama sebagai teknik terapi adalah tidak mungkin. Ajaran agama islam dalam kaitan dengan terapi tentu bisa diterangkan dri segi ilmu pengetahuan.
Salah satuayat Al-Qur’an yang berisikanaspekpenyembuhangangguanjiwaadalahsurat Al- Israayat 82:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلا خَسَارًا (٨٢
Artinya : Dan Kami turunkan dari Al Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al Quran itu) hanya akan menambah kerugian.
Ayat diatas memberi petunjuk bahwa agama mempunyai sifat terapiutik bagi gangguan kejiwaan. Namun bagaimanakah pelaksanaan dari proses terapiutik tersebut haruslah dilihat dari ajaran-ajaran agama islam itu sendiri.[3]
Kehadiran islam dalam dunia ini membawanilai bagi manusia tentang jalan baru yang harus ditempuh dalam hidupnya. Kehadiran islam mengubah peradaban manusia dan memperbaharui cara berpikir dan cara baru dalam memandang dirinya, orang lain dan alam semesta.
Dan yang tak kalah pentingnya ialah bahwa islam juga mengajarkan cara baru dalam bertingkah laku dan berakhlak serta berinterksi sosial. Islam banyak mengajarkan nilai kemanusiaan dan hal lain yang sulit diremehkan oleh manusia dalam menggapai kenyamanan dan kesuksesan hidup serta kedamaiaan jiwanya.[4]
Manusiaterdiridariduasubstansi yang berbeda, yaitutubuh yang bersifatmateridanjiwa(al-nafs) yang bersifatimmateri.Yang menjadihakekatmanusiaadalah an-nafs, karenajiwainilah yang membedakanmanusiadenganmakhluk Allah lainnya.Agar jiwamanusiabaikmakamanusiamembutuhkan agama.Agama mengajarkancara-cara yang ditentukan Allah untukkehidupanmanusia.Tanpa agama manusiatidakakanmerasakanketenanganhidup. Jadi agama danpercayakepadaTuhanmerupakankebutuhanpokokmanusia, yang akanmenolongmanusiadarikekosonganjiwa.
D.    Metode psikoterapi dalam Agama Islam
Dalam tulisan ini kami akan mengambil beberapa contoh praktek ajaran agama yang digunakansebagaimetodeterapiutik , yaitu:
a.       Shalat
Ada 4 aspekterapiutik yang terdapatdalamshalat, yaitu:
1.      Aspekolah raga
Shalatadalah proses yang menuntutsuatuaktivitasfisik, kontraksiotot, tekanandan “massage” padabagianotot-otottertentudalampelaksanaansholatmerupakansuatu proses relaksasisalahsatuteknik yang banyakdipakaidalam proses gangguanjiwaadalahpelatihanrelaksasi. HasilpenelitianArifWisonoadimenunjukkanadanyakolerasi negative yang signifikanantaraketeraturanmenjalankansholatdengantingkatkecemasan.Makin rajindanteratur orang melakukanshalatmakamakinrendahtingkatkecemasannya.
2.      AspekMeditasi.
Shalatadalah proses yang menuntutkonsentrasi yang dalam. Setiapmuslimdituntutuntukmelakukanhaltersebut, yang di dalambahasaarabdisebut ‘khusuk’. Kekhusukan di dalamshalattersebutadalah proses meditasi.
3.      Aspek Auto-sugesti
Bacaandalammelaksanakanshalatadalahucapan yang dipanjatkankepada Allah yang berisikandoadanpermohonan agar selamatduniadanakhirat. Ditinjaudariteori hypnosis yang menjadilandasandarisalahsatuteknikterapikejiwaan, pengucapan kata-kata ituberisikansuatu proses auto-sugesti. Mengatanhal-hal yang baikterhadapdirisendiriadalahmensugestidirisendiri agar memilikisifat yang baiktersebutataubisadikatakansholatadalahterapi self-hypnosis.
4.      Aspekkebersamaan
Dalammengerjakanshalatsangatdisarankanoleh agama untukmelakukansecaraberjamaah.Akhir-akhiriniberkembangterapy yang disebutterapikelompok.Yang tujuannyaadalahmenimbulkansuasanakebersamaan.Beberapaahlipsikologiberpendapatbahwaperasaanketerasingandari orang lainadalahpenyebabutamaterjadinyagangguanjiwa. Denganshalatberjamaahperasaanterasingdari orang lainitudapathilang.
b.      Puasa
Ditinjaudarisegiilmiahpuasadapatmemberikankesehatanjasmanidanruhani, diantaranyayaitu:
1.      Gangguanjiwa yang parahdapatdisembuhkandenganberpuasa. Dr. Nicolavey, seorang guru besar yang bekerjapadaLembagaPsikiatriMoskow, mencobamenyembuhkangangguanjiwadenganberpuasa. Denganterapinyadiamenerapipasiensakitjiwadenganmenggunakanpuasa ,persispuasa orang islamdalamjumlahharinyayaitu 30 hari. Nicovaleymelakukaneksperimendenganmembagisubyekmenjadiduakelompok yang samabesar, baikusiamaupunberatringannyapenyakit. Kelompokpertamadiberipengobatandenganramuan-ramuan. Sedangkan yang keduadiperintahkanuntukberpuasa 30 hari. Duakelompoktadidiikutiperkembanganfisikdanmentalnyadengantes-tespsikologis. Denganterapitersebutternyatadiperolehhasilbahwapenyakit-penyakit yang tidakbisadisembuhkandenganterapi medic bisadisembuhkandenganpuasa.[5]Inidapatdiambilmaknabahwaapabilapuasaitudijalankandenganbenarmenurutsyariat, misalnyabenar-benarmenjagadirinyadariperbuatantercela. Makadarisegipsikologidapatmencegahtimbulnyadankemungkinantersebarnyapenyakitjiwa di kalanganmasyarakat.[6]
2.      Percobaanpsikologimembuktikanbahwaberpuasamempengaruhitingkatkecerdasanseseorang. Hal inidikaitkandenganprestasibelajarnya. Ternyata orang yang rajinbelajardalamtugas-tugaskolektifmemperolehsekor yang lebihtinggidibandingkandengan yang tidakberpuasa. [7]
3.      Puasadapatmemberikesempatanpadaalat-alatpencernaanuntukberistirahat, setelahbekerjakerassepanjangtahun.
4.      Denganpuasadiharapkanseseorangsemakinmemilikijiwasabar. Sedangkandenganjiwasabarituseseorangakanmenjadilebihsehat, terutamajantungnya. Sebuahpenelitianmenunjukandengansikapsabarakanmengurangiresikoseranganjantungdiusiamuda.[8

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Menurut WJS Poertwadarminto, agama adalah segenap kepercayaan (kepada tuhan dewa dan sebagainya) serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajian yang bertalian dengan kepercayaan itu.Sedangkan agama Islam adalahagama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah.
Psikoterapi adalah cara pengobatan dengan menggunakan pengaruh kekuatan  batin , dokter atas jiwa atau rohani penderita dengan tidak menggunakan obat-obatan, tetapi menggunakan antara lain metode sugesti, nasihat, hiburan dan hipnosis.
Dalam agama islam keterpisahan antara ilmu pengetahuan dan masalah agama tidak terjadi. Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang berjalan seiring dan tidak terpisahkan. Oleh  karena itu bagi seorang muslim untuk membuat pemisahan antara pendekatan psikologi ( yang bebas agama) sebagai ilmu pengetahuan dan agama sebagai teknik terapi adalah tidak mungkin. Ajaran agama islam dalam kaitan dengan terapi tentu bisa diterangkan dri segi ilmu pengetahuan.
Beberapa contoh praktek ajaran agama yang membuat orang sembuh dari gangguan jiwa , yaitu:shalatdanpuasa. Shalatmempunyai4 aspekterapiutikyaitu: aspekolah raga, aspekmeditasi, aspek auto-sugestidanaspekkebersamaan. Sedangkanpuasamemilikibeberapamanfaatyaitu: puasadapatmenyembuhkanpenyakitjiwa, puasadapatmeningkatkankecerdasanotak, puasadapat member kesempatanalatpencernaanistirahatdanpuasajugabisamelatihkesabaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok ,Damaluddin & Fuat Nashori Suroso.2008.Psikologi Islam. Cetakanke VII.  Yogyakarta: PustakaPelajar.
Sholeh ,Mohamad&ImamMusbikin. 2005.Agama sebagai terapi .Yogyakarta:PustakaPelajar.

Najati ,Muhammad Ustman.2004. Psikologi dalam Persepektif Hadits.Jakarta:Al-HusnaBaru.


[1] Mohamad sholeh & imam.Agama sebagai terapi (Yogyakarta:PustakaPelajar, 2005),hlm .19-43.
[3]Damaluddin Ancok & Fuat Nashori Suroso. Psikologi Islam ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008), hlm. 97-98.
[4]Muhammad  Ustman Najati.Psikologi dalam Persepektif Hadis.(Jakarta:Al-HusnaBaru, 2004),hlm.326-327.
[5]Djamaluddinancok.op.cit., hal.57-58
[6]Mohamad sholeh .op.cit.,hlm.244.
[7]Djamaluddinancok.op.cit.,hlm.58.
[8]Mohamad sholeh .op.cit.,hlm.244-245.

Related Posts:

0 Response to "MAKALAH PSIKOLOGI AGAMA PERANAN AGAMA SEBAGAI METODE TERAPI"

Posting Komentar

jangan lupa tinggalkan komentar anda ya.. :)