MAKALAH
PENDEKATAN
METODE TEKNIK BP
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu : Ely Mufidah, M.Si

Di susun oleh :
Muh Rasidi : 2022111091
Laela Prahesti : 2022111051
Dewi Asriyah
: 2022111083
Fina Niswati Izza
: 2022112028
Kelas PBA.B
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN
) PEKALONGAN
TAHUN AKADEMIK
2013
KATA
PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan
hidayahNya kepada kita sehingga kita mampu membedakan jalan yang benar dan yang salah. Sholawat dan salam
tetap kita curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sebab dengan kehadiran
beliau di dunia ini kita
dapat mentauladaninya yang agung.
Makalah yang
berjudul “Pendekatan M etode Teknik BP” ini dibuat selain
untuk memenuhi tugas mata kuliah BK, tetapi juga agar mahasiswa mengetahui pendekatan, metode, dan
teknik yang biasa digunakan dalam BK.
Sesungguhnya dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Dan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Dalam proses perjalanan hidup
manusia mereka banyak mengalami peristiwa dan situasi yang menimbulkan masalah
yang mungkin tidak dapat diatasi. Alternatif yang pada umumnya digunakan untuk
menyelesaikan masaalah tersebut adalah dengan membicarakannya dengan keluarga,
guru , teman dan ahli agama. Namun tidak semua orang yang yang dijadikan tempat
untuk dimintai bantuan tersebut bisa mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan
kondisi tersebut konseling merupakan pilihan yang efektif untuk mengatasi
masalah individu tersebut. Pada proses konseling , konselor mendengarkan
konseli serta bekerja sama dengan konseli untuk menemukan alternatif yang
terbaik untuk memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi konseli. Pada
proses tersebutlah konselor harus bisa menggunakan pendekatan, metode dan
teknik yang tepat terhadap konseli, sehingga bisa tahu akar permasalahan dan
dapat menyelesaikan permasalahan si konseli tersebut dengan cepat dan tepat dan
tanpa menemui hambatan yang begitu berarti.
Oleh karena itu pemakalah, dalam
makalah ini akan berusaha mengemukakan tentang berbagai macam pendekatan,
metode dan teknik di dalam BK.
B.
Rumusan Masalah
Pendekatan , metode dan teknik apa sajakah yang
dapat digunakan oleh konselor untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi konseli?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Macam-macam
Pendekatan Bimbingan Konseling
a.
Pendekatan
Psikoanalisis (Psychoanalysis Therapy)
Pendekatan
psikoanalisis merupakan pendekatan yang banyak mempengaruhi timbulnya
pendekatan-pendekatan lain dalam konseling. Psikoanalisis sering juga disebut
dengan Psikologi Dalam, karena pendekatan ini berpendapat bahwa segala tingkah
laku manusia bersumber pada dorongan yang terletak jauh di dalam alam
ketidaksadaran. Selain itu, psikoanalissis banyak digunakan secara bergantian
dengan istilah Psikodinamik, karena menekankan pada dinamika atau gerak dorong
mendorong antara alam ketidaksadaran dan alam kesadaran, di mana alam
ketidaksadaran mendorong untuk untuk muncul ke dalam alam kesadaran.
Pendekatan
psikoanalisis memiliki ciri-ciri, antara lain: menekankan pada pentingnya
riwayat hidup konseli (perkembangan psikoseksual), pengaruh dari implus-implus ginetik
(instink), pengaruh pengalaman dini individu, dan pengaruh irasionalitas dan
sumber-sumber ketidak sadaran tingkah laku.
Menurut
pandangan psikoanalisis, struktur atau organisasi kepribadian individu terdiri
dari tiga sistem yaitu id, ego, dan superego. Pada orang yang dianggap sehat
mental, ketiga sistem merupakan kesatuan organisasi yang harmonis,. Sehingga
memungkinkan individu berhubungan dengan lingkungan secara efesien dan
memuaskan. Bila ketiga sistem bertentangan satu sama lain, individu mengalami
kesulitan penyesuaian diri. Tingkah laku manusia hampir selalu merupakan produk
interaksi ketiga sistem tersebut.
b.
Pendekatan
Analisis Transaksional (Transacsional analysis)
Pendekatan
analisis transaksional merupakan pendekatan yang dapat digunakan pada seting
individual maupun kelompok. Analisis transaksional menekankan pada aspek
kognitif, rasional dan tingkah laku dari kepribadian. Di samping itu,
pendekatan ini berorientasi pada meningkatkan kesadaran sehingga konseli dapat
membuat keputusan baru dan mengganti arah hidupnya.
Pendekatan
analisis transaksional terdiri dari dua kata, analisis berarti pengujian
sesuatu secara detail agar lebih memahami atau agar dapat menarik kesimpulan
dari hasil pengujian tersebut, sedangkan transaksional atau transaksi adalah
unit pokok dari sebuah hubungan sosial. Dengan demikian, analisis transaksional
adalah metode yang digunakan untuk mempelajari interaksi antar individu dan
pengaruh yang bersifat timbal balik yang merupakan gambaran kepribadian
seseorang.
Pendekatan
analisis transaksional ini memfokuskan pada pengambilan keputusan di awal yang
dilakukan oleh klien dan menekankan pada kapasitas konseli untuk membuat
keputusan baru, menekankan pada aspek kognitif, rasional dan tingkah laku dari
kepribadian, dan berorientasi pada meningkatkan kesadaran sehingga konseli
dapat membuat keputusan baru dan mengganti arah hidupnya.
c.
Pendekatan
Behavioral
Pendekatan behavioral didasari oleh hasil eksperimen yang melakukan
investigasi tentang prinsip-prinsip tingkah laku manusia. Pendekatan tingkah
laku atau behavioral menekankan pada dimensi kognitif individu dan menawarkan
berbagai metode yang berorientasi pada tindakan untuk membantu mengambil
langkah yang jelas dalam mengubah tingkah laku.
Konseling behavioral memiliki asumsi dasar bahwa setiap tingkah
laku dapat dipelajari, tingkah laku lama dapat diganti dengan tingkah laku
baru, dan manusia memiliki potensi untuk berperilaku baik atau buruk, tepat
atau salah. Selain itu, manusia dipandang sebagai individu yang mampu melakukan
refleksi atas tingkah lakunya sendiri, mengatur serta dapat mengontrol
perilakunya, dan dapat belajar tingkah laku baru atau dapat mempengaruhi
perilaku orang lain.Pendekatan behavioral berpandangan bahwa setiap tingkah
laku dapat dipelajari. Proses belajar tingkah laku adalah melalui kematangan
dan belajar.
d.
Pendekatan
Realitas (Reality Teherapy)
Dalam pendekatan ini konselor berperan sebagai guru dan sebagai
model bagi konseli. Di samping itu, konselor juga membuat kontrak dengan
konseli untuk mengubah perilakunya. Ciri yang khas dari pendekatan ini adalah
tidak terpaku pada kejadian-kejadian di masa lalu, tetapi lebih mendorong
konseli untuk menghadapi realitas
Layanan konseling ini bertujuan membantu konseli mencapai identitas
berhasil. Konseli yang mengetahui identitasnya akan mengetahu langkah-langkah
apa yang akan ia lakukan di masa yang akan datang dengan segala konsekuensinya.
Bersama-sam konselor konseli dihadapkan kembali pada kenyataan hidup, sehingga
dapat memahami dan mampu menghadapi realitas.
e.
Pendekatan
Berpusat pada Manusia (Person-Centered Therapy)
Pendekatan Person-Centered berasumsi bahwa manusia yang
mencari bantuan psikologis diperlakukan sebagai konseli yang bertanggung jawab
yang memilki kekuattan untuk mengarahkan dirinya. Pendekatan Person-Centered
dapat dikategorikan dalam cabanng humanistik yang memiliki perspektif
eksistensial. Humanistik merupakan perpektif ketiga dalam konseling.
Konseling Person-Centered bertujuan membentuk konseli
menemukan konsep dirinya yang lebih positif lewat komunikasi konseling, di mana
konselor mendudukkan konseli sebagai orang yang berharga, orang yang penting,
dan orang yang memiliki potensi positif dengan penerimaan tanpa syarat, yaitu
menerima konseli apa adanya. Tujuan utama pendekatan ini adalah pencapaian
kemandirian dan integrasi diri.
f.
Pendekatan
Gestalt (Gestalt Therapy)
Pendekatan gestalt adalah terapi humanistik eksistensial yanng
berlandasan premis, bahwa individu harus menemukan caranya sendiri dalam hidup
dan menerima tanggung jawab pribadi jika individu ingin mencapai kedewasaan.
Tujuan pendekatan ini adalah agar konseli mencapai kesadaran
tentang apa yang mereka rasakan dan lakukan serta belajar bertanggung jawab atas
perasaan, pikiran dan tindakan sendiri.[1]
B.
Metode
Bimbingan dan Konseling
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam
penyelidikan-penyelidikan pada umumnya, maupun dalam bimbingan dan penyuluhan.
Penyuluhan dapat diberikan dengan baik, kalau kita telah mengetahui data
sekitar individu yang akan disuluh. Oleh karena itu perlu sekali dikemukakan
beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk memperoleh data dalam
merealisasikan bimbingan dan penyuluhan.
Macam-macam metode yang digunakan dalam bimbingan dan konseling diantaranya adalah
sebagai berikut:
1.
Observasi (observation)
Observasi ialah suatu cara untuk mengumpulkan data yang diinginkan
dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung.
Ditinjau
dari segi peranan observer maka observasi dapat dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
a.
Observasi yang
berpartisipasi
Dalam
observasi ini, pembimbing turut serta dalam situasi kehidupan pihak yang akan
diobservasinya.
b.
Observasi
non-partisipasi
Observasi
ini merupakan kebalikan dari observasi pertama. Pada teknik ini, observasi
tidak menggambil bagian secara langsung di dalam situasi kehidupan yang
diobservasi.
c.
Quasi
partisipasi
Dalam
observasi ini, seolah-olah observer turut berpartisipasi. Padahal sebenarnya
hanya berpura-pura saja turut ambil bagian dalam situasi kehidupan observasi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode
observasi dalam bimbingan dan konseling adalah:
- Menentukan materi yang sesuai dengan tujuan observasi.
- Menentukan cara atau teknik yang dipergunakan.
- Menentukan cara mencatat hasil observasi.
- Harus membedakan mana yang merupakan fakta dan mana yang merupakan
interpretasi.
- Selama observasi jangan memberikan interpretasi, tetapi diberikan
setelah observasi selesai.[2]
2.
Questionare
Questionare atau sering pula disebut angket merupakan suatu daftar
yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang
yang menjadi sasaran questionnare tersebut. Pertanyaan dalam questinnare
bergantung pada maksud serta tujuan yanng ingin dicapai.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode
questionnaire dalam bimbingan dan konseling adalah:
- Pergunakan questionnaire dalam keadaan yang setepat-tepatnya
- Menentukan terlebih dahulu tujuan dari questionnaire itu, baik
tujuan umum maupun tujuan khusus.
- Susunlah pertanyaan-pertanyaan dengan sebaik mungkin.
-
Setelah
pertanyaan tersusun hendaknya diadakan cheking untuk memeriksa tentang
kemungkinan adanya pertanyaan yang perlu diperbaiki, sehingga dengan cara ini
diharapkan akan mendapatkan questionnnaire yang lebih baik.
3.
Interview (Wawancara)
Interview adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan
mengadakan wawancara secara langsung. Berbeda dengan questionnaire, penyajian
interview adalah secra lisan, sedang pada questionnaire cara penyajian dengan
cara tertulis.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode
interview dalam bimbingan dan konseling adalah:
- Mempersiapkan apa yang akan dipertanyakan dengan sebaik-baik
mungkin agar interview dapat berjalan dengan lancar.
- Interview harus menjelaskan dengan sebaik-baiknya, apa maksud serta
tujuan dari interview tersebut.
- Pertanyaan hendaknya diajukan dengan hati-hati, teliti, dan
kalimatnya harus jelas.
- Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan orang yang
diinterview.
- Di dalam memberikan pertanyaan hendaknya tidak kaku, dan
masing-masing pertanyaan dapat diperluas.
-
Diusahakan
jangan sampai ada waktu diam terlalu lama. Karena hal ini dapat mematikan
suasna interview.
4.
Tes
Tes adalah suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan
dengan menggunakan soal-soal yang telah dipilih dengan seksama, artinya dengan
standar tertentu.
Macam- macam tes diantaranya adalah:
a.
Berdasarkan
banyaknya orang yang dites, dapat dibedakan:
- Tes individual (perseseorangan), di mana tes itu dikerjakan secara
individual, menghadapi seseorangan demi seseorangan.
- Tes kelompok (group), di mana yang dites merupakan suatu kelompok
pada suatu waktu yang tertentu.
b.
Berdasarkan
kemampuan jiwa yang ingin diselidiki, tes dapat dibedakan:
- Tes pengamatan.
- Tes perhatian.
- Tes inteligensi.
c.
Berdasarkan
caranya pengetes mengerjakan tugas-tugas tes dapat dibedakan:
- Tes verbal (tes bahasa), yaitu tes dengan menggunakan bahasa.
- Tes peraga (performance), yaitu di dalam menggerjakan tes itu tidak
menggunakan bahasa.
5.
Case studi
Case studi adalah suatu metode penyelidikan untuk mempelajari
kejadian mengenai perseseorangan. Dengan kata lain, suatu metode untuk
menyelidiki riwayat hidup seseorang. Jika metode-metode sebelumnya banyak
memerlukan informasi maka untuk metode ini tidak memerlukan banyak informasi.
Tetapi dengan metode ini kita dapat mendapatkan tinjauan yang mendalam.[3]
C.
Teknik-teknik
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling membutuhkan teknik yang tidak mudah.
Diperlukan pembiasaan terhadap macam-macam teknik yang ada supaya konselor
mahir dalam kerja praktik. Di samping itu diperlukan kebenaran dalam
memperaktikan macam-macam teknik yang ada supaya ada pengalaman dari berbagai
teknik.
a)
Teknik umum
konseling
Teknik umum
konsling memiliki beberapa jenis
a.
Perilaku
attending
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien. Hal ini
mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan. Perilaku
attending yang baik dapat menimbulkan beberapa hal positif, seperti menciptakan
suasana yang aman, dan mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas.
b.
Empati
Empati adalah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan
klien, merasa dan berpikir bersama klien. Empati dilakukan sejalan dengan
perilaku attending.
c.
Refleksi
Repleksi
adalah teknik untuk menentukan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran,
dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non
verbal.
d.
Eksplorasi
Eksplorasi
adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan pengalaman klien. Hal ini
penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri,
atau tidak mampu mengungkapkan pendapatnya.
e.
Menangkap pesan
Menangkap
pesan adalah teknik untuk menyatakan kembali esensi atau inti ungkapan klien,
dengan teliti mendengarkan pesan utama kelien, mengungkapkan kalimat yang mudah
dan sederhana.
f.
Pertanyaan
terbuka
Pertanyaan
terbuka yaitu teknik untuk memancing siswanya mau berbicara mengungkapkan
pesan, pengalaman, dan pemikirannya.
g.
Pertanyaan
tertutup
Dalam
konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan terbuka. Dalam hal
tertentu, dapat pula digunakan pertanyaan tertutup dengan kata ya atau tidak,
atau dengan kata-kata singkat.
h.
Dorongan
minimal
Dorongan
minimal adalah teknik untuk memberikan suatu dorongan langsung yang singkat
terhadap apa yang talah di kemukakan klien.
i.
Mengarahkan
Teknik
mengarahkan ini yaitu teknik untuk mengajak dan mengarahkan klien untuk
melaksanakan sesuatu.
j.
Menyimpulkan
sementara
Teknik
ini yaitu teknik untuk menyimpulkan sementara pembicaraan, sehingga arah
pembicaraan semakain jelas.
b)
Teknik khusus
konsling
Disamping
mengarahkan teknik-teknik umum, dalam hal-hal tertentu dapat menggunakan
teknik-teknik khusus yaitu antara lain
a.
Latihan asensif
Latihan
ini berguna untuk membantu individu yang tidak mamapu menggungkapkan perasaan
tersinggung, kesulitan mengatakan tidak, mengungkapkan afeksi, dan respon
positif lainnya.
b.
Desensitisasi
sistematis
Desensitisasi
sistematis merupakan teknik konseling behavioral yang di alamai dengan cara
mengajarkan klien untuk rileks.
c.
Pengkondisian
aversi
Teknik
ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Teknik ini dimaksud
untuk meninggaalkan kepekaan klien agar mengerti respons pada stimulus yang
disenanginya dengan kelebihan stimulus tersebut.
d.
Pembentukan
prilaku model
Teknik
ini dapat digunakan untuk membentuk prilaku baru pada klien dan memperkuat
prilaku yang sudah terbentuk.
e.
Permainan
dialog
Teknik
ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialokkan dua
kecendrungan yang saling bertentangan.
f.
Latihan
bertanggung jawab
Teknik ini
merupakan teknik yang dinaksudkan untuk membantu klien agar mengakui dan
menerima perasaan-perasaannya daripada memproyeksikan perasaannya perasaannya
itu kepada orang lain.[4]
Pada garis besarnya teknik-teknik yang digunakan dalam bimbingan
ada 2 macam, yaitu teknik pendekatan secara kelompok (group guidance) dan
teknik pendekat secara individual (individual counseling).
1.
Bimbingan
kelompok (group guidance)
Teknik dipergunakan dalam membantu murid dalam memecahkan
masalah-masalah melalui kegiatan kelompok. Artinya masalah itu dirasakan oleh
kelompok atau oleh individu sebagai anggota kelompok. Beberapa bentuk khusus
cara bimbingan kelompok ini ialah:
a.
Home room
program (program home room)
Yaitu
suatu program kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengenal
murid-muridnya lebih baik sehingga dapat membantunya secara efesien. Kegiatan
ini dilakukan di dalam kelas dalam bentuk pertemuan antara guru dengan murid di
luar jam-jam pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu.
Dalam program home room hendaknya diciptakan suatu situasi yang bebas dan
menyenangkan, sehingga murid mampu mengutarakan perasaannya seperti di rumah.
b.
Karya wisata
Karya
wisata di samping berfungsi sebagai kegiatan rekreasi atau sebagai metode
mengajar, dapat berfungsi sebagai salah satu cara dalam bimbingan kelompok.
Dengan karya wisata murid meninjau objek-objek menarik dan mereka mendapat
informasi yang lebih baik dari objek itu. Di samping murid-murid mendapat
kesempatan untuk memperoleh penyesuaian dalam kehidupan kelompok, misalnya,
pada diri sendiri. Juga dapat mengembangkan bakat dan cita-cita yang ada.
c.
Diskusi
kelompok
Diskusi
kelompok merupakan salaha satu cara di mana murid-murid akan mendapat
kesempatan untuk memecahkan masalah bersama-sama. Setiap murid mendapat
kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan suatu
masalah. Dalam diskusi itu dapat tertanam pula rasa tanggung jawab dan harga
diri.
d.
Kegiatan
kelompok
Kegiatan
kelompok merupakan cara yang baik dalam bimbingan karena individu mendapat
kesempatan untuk berpartisipasi dengan sebaik-baiknya. Banyak kegiatan tertentu
yang yang lebih berhasil jika dilakukan dalam kelompok. Dengan kegiatan ini, anak dapat menyumbangkan
pikirannya dan dapat pula menggembangkan rasa tanggung jawab.
e.
Organisasi
murid
Organisasi
murid, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luat lingkungan sekolah
merupakan salah satu cara dalam bimbingan kelompok. Melalui organisasi banyak
masalah-masalah yang sifatnya individual maupun kelompok dapat diselesaikan.
Dalam organisasi, murid mendapat kesempatan untuk belajar mengenai berbagai
aspek kehidupan sosial. Ia dapat mengembangkan bakat kepemimpinannya, di samping memupuk rasa
tanggung jawab dan harga diri.
2.
Penyuluhan
individual (individual counseling)
Penyuluhan konseling merupakan
salah satu cara pemberian bantuan secara perorangan dan secara langsung.
Dalam cara ini pemberian bantuan dilaksanakan secara face to face
relationship (hubungan langsung muka kemuka, atau hubungan empat mata),
antara counselor dengan anak (kasus). Biasanya maslah-masalah yang dipecahkan
melalui teknik atau cara ini ialah masalah-masalah yang bersifat pribadi.
Dalam counseling hendaknya counselor bersikap penuh simpati dan
empati. Simpati artinya menunjukkan adanya sikap turut merasakan apa yang
sedabg dirasakan oleh counselle (kasus). Dan empati artinya berusaha
menempatkan diri dalam situasi diri counselee dengan masalah ynag dihadapinya.
Denngan sikap ini, counselee akan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada
counselor. Dan ini sangat membantu
keberhasilan dalam konseling.[5]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam BK memerlukan adanya “pendekatan, metode dan teknik
BK”, agar proses konseling antara konselor dan konseli dapat berjalan dengan
lancar.
Di dalam BK ada beberapa
macam pendekatan diantaranya: Pendekatan
Psikoanalisis, Pendekatan Analisis Transaksional ,Pendekatan Behavioral ,Pendekatan
Realitas , Pendekatan Berpusat pada Manusia & Pendekatan Gestalt .
Bk juga mempunyai beberapa metode yang bisa digunakan untuk menyelesaikan
masalah oleh konselor terhadap konseli, yaitu: Observasi, Questionare, Interview
, Tes ,Case studi.
Selain pendakatan dan metode, di dalam BK juga ada teknik BK. Beberapa
teknik BK yaitu: Teknik umum
konseling dan Teknik Khusus Konseling.
DAPTAR PUSTAKA
Umar dan santoso, 2001. Bimbingan
Dan Penyuluhan, Bandung: PUSTAKA SETIA
Komalasari, Gantina dan Eka
wahyudi, 2011. Teori Dan Teknik Konseling, Jakarta: PT Indeks
Umam, Khairul, 1998. Bimbingan Dan Penyuluhan, Bandung: CV
Pustaka Setia
Asmuni, Jamal Ma’mun, 2010 Pandusn Efektif Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah, Yokyakarta; DIVA Press
[1] Gantina
Komalasari dan Eka Wahyudi, Teori dan Teknik Konseling, (Jakarta: PT
Indeks, 2011),hal 55-285
[2] Khairul
Umam, Bimbingan Dan Penyuluhan, (Bandung CV Pustaka Setia, 1998), hal.122
[3] Umar dan
Surtono, Bimbingan dan penyuluhan, Bandung: CV Pustaka setia. 2001, hal
128-136
[4] Jamal
Ma’mur Asmani, Panduan Efektif Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah,
(Yokyakarta: DIVA Pres, 2010) hal.208-216
[5] Op
cit, hal. 150-152
0 Response to "MAKALAH PENDEKATAN METODE TEKNIK BP"
Posting Komentar
jangan lupa tinggalkan komentar anda ya.. :)